Pengelolaan Keuangan

Tips Kelola Gaji untuk Karyawan Kantoran yang Merasa Kekurangan Uang

Berapa rupiah yang Anda habiskan untuk membeli segelas kopi kekinian dalam seminggu? Oke, mungkin Anda anggap kopi adalah kebutuhan, agar Anda lebih segar saat bekerja. Tapi mungkinkah Anda membeli bubuk kopi, membuatnya di rumah, lalu membawa dalam botol ke kantor, dibanding membelinya di kedai kopi favorit Anda?

Bagi sebagian Anda, mungkin sulit. Karena selalu ada alasan rasional untuk sebuah kesenangan. Begitu juga sebaliknya, selalu ada cara jika Anda benar-benar ingin mengelola gaji Anda dengan lebih baik. Berhemat, mengurangi pengeluaran, dan menabung, adalah beberapa poin dari strategi pengelolaan keuangan yang bisa Anda coba.

#Keuntungan Karyawan Kantoran dalam Pengelolaan Keuangan

Sebagai karyawan kantoran, Anda sebetulnya punya keuntungan lho, dalam hal pengelolaan keuangan. Dimana Anda punya gaji tetap, sehingga Anda tahu berapa uang yang akan masuk setiap bulan. Idealnya, Anda bisa membagi-bagi pemasukan Anda ke dalam pos-pos pengeluaran.

Sudah baca kan prinsip 50/30/20 dalam pengelolaan keuangan? Anda bisa mengalokasikan gaji Anda ke dalam pos kebutuhan, keinginan, serta tabungan dan investasi.

Gaji Anda kurang untuk punya tabungan? Oke, kita sepakati saja, ada sebagian dari Anda yang mungkin kesulitan dalam mengelola pos-pos pengeluaran. Misalnya, Anda yang terhimpit tanggungjawab sebagai generasi sandwich, atau Anda yang terlanjur banyak utang karena tidak bisa mengendalikan gaya hidup.

Tapi satu hal yang perlu Anda pahami, seberapapun besarnya gaji Anda sebagai karyawan, jika tidak mau mengelola keuangan dengan baik—termasuk soal gaya hidup, Anda tetap akan merasa kekurangan.

Misalnya, gaji Anda Rp20juta per bulan, tapi jika Anda tidak bisa mengontrol hobi mengoleksi sepatu kets branded atau mencoba restoran yang sedang viral, Anda mungkin bisa kekurangan biaya pendidikan anak, karena harus membayar cicilan rumah Rp6juta per bulan, belanja bulanan Rp4juta sebulan, dan membayar biaya-biaya lainnya.

#Strategi Awal untuk Karyawan Kantoran yang Sulit Mengelola Gaji

Tanpa strategi pengelolaan keuangan yang baik, gaji Anda yang tinggi pun tidak bisa membuat Anda merasa cukup. Untuk membantu Anda, berikut ini strategi untuk memperbaiki kondisi keuangan Anda, demi mencapai kestabilan finansial jangka panjang.

#1. Evaluasi Gaya Hidup dan Pengeluaran

Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah tracking ke mana saja uang Anda keluar selama beberapa bulan terakhir. Lakukan sedetail mungkin, karena kadang kala pengeluaran receh tapi sering, bisa menghabiskan cukup banyak uang.

Kelompokkan pengeluaran Anda ke dalam kategori, seperti:

  • Kebutuhan pokok: sewa atau cicilan rumah, makanan, transportasi.
  • Kebutuhan sekunder: belanja, hiburan, makan di luar, langganan.
  • Kebutuhan tak terduga: perawatan kesehatan, perbaikan rumah, perbaikan kendaraan.

Jangan skip langkah ini, agar Anda bisa mulai mengidentifikasi bagian mana yang bisa Anda kurangi bahkan hilangkan sama sekali.

#2. Buat Anggaran dan Patuhi

Biro Perlindungan Keuangan Konsumen (CFPB) Amerika Serikat menyatakan, membuat anggaran bisa membantu memastikan Anda punya cukup uang untuk hal-hal yang Anda butuhkan, dan hal-hal yang Anda inginkan, sambil tetap mengumpulkan tabungan untuk masa depan.

Jadi, cobalah membuat anggaran keuangan Anda. Misalnya dengan langkah-langkah berikut:

  • Identifikasi Pendapatan Bulanan: Hitung semua sumber pendapatan yang Anda miliki, termasuk bonus, pekerjaan sampingan, dan lain-lain.
  • Alokasikan Pengeluaran Bulanan: Prioritaskan kebutuhan pokok bulanan, seperti kredit rumah, makan, biaya sekolah, transportasi dan lainnya. Untuk kebutuhan sekunder seperti hiburan dan lain-lain, Anda bisa sesuaikan dengan rata-rata pengeluaran bulan lalu.
  • Sisihkan untuk Tabungan dan Investasi: Setidaknya 20-30% dari pendapatan harus disisihkan untuk tabungan dan investasi.

Buat anggaran yang realistis, dan ingat prinsip 50/30/20 untuk membantu Anda mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

#3. Miliki Dana Darurat

Dana darurat berbeda dengan tabungan. Dana darurat adalah dana yang bisa Anda gunakan pada waktu tak terduga. Misalnya, saat rumah Anda rusak terkena bencana, Anda dipecat, atau orang tua Anda meninggal dan Anda mengambil tanggungjawab mengurus seluruh biaya. Dengan memiliki dana darurat, anggaran bulanan yang sudah Anda buat tadi, cenderung tidak perlu terganggu.

Umumnya, Anda perlu memiliki dana darurat 3 sampai 6 kali biaya bulanan. Kenapa? Harapannya Anda bisa menjalani hidup selama 3 sampai 6 bulan ke depan dalam kondisi normal, sambil merapikan kembali kondisi keuangan ke posisi semula.

Angkanya 3 sampai 6 kali biaya bulanan mungkin terasa kurang realistis bagi sebagian Anda. Kalau begitu, cobalah mulai dari angka kecil, dan terus kumpulkan dana darurat Anda dari situ. Dana Rp1juta pun bisa berdampak besar saat Anda benar-benar membutuhkannya.

#4. Otomatisasi Tabungan dan Investasi

Kita tidak bahas lagi soal menabung dan investasi. Karena seharusnya sudah ada di dalam alokasi anggaran Anda. Tapi, menjalankannya memang butuh disiplin. Nah, salah satu cara mendisplinkan diri untuk menabung adalah dengan memanfaatkan teknologi otomasi. Misalnya:

  • Atur transfer otomatis dari rekening gaji ke rekening tabungan atau investasi setiap bulan.
  • Atur rekening Jenius Anda agar memotong secara otomatis uang di saldo utama ke Dream Saver setiap periode tertentu.

Dengan demikian Anda memastikan bahwa sebagian dari pendapatan Anda langsung dialokasikan untuk masa depan.

#5. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu

Pengeluaran yang tidak perlu, seringkali menggerogoti anggaran tanpa disadari. Bukan berarti Anda tidak boleh menikmati hasil kerja keras Anda untuk kesenangan, tapi mengurangi atau mengendalikan pengeluaran yang tidak perlu, bisa membantu Anda mengumpulkan tabungan dan dana darurat. Misalnya:

  • Kurangi makan di luar dari yang tadinya empat kali seminggu, menjadi hanya satu kali di akhir pekan.
  • Cek langganan layanan streaming film dan musik, gym, dan lainnya. Apakah Anda memanfaatkan secara maksimal? Jika tidak, mungkin ini saatnya Anda stop.
  • Promo buy 1 get 1 atau diskon kartu kredit tertentu memang kesannya bisa menguntungkan. Tapi jangan impulsif. Jika Anda tidak butuh-butuh amat, lebih baik alihkan uang Anda untuk hal lain yang lebih bijak.

Itu tadi beberapa strategi yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki kondisi keuangan Anda. Dengan mengevaluasi pengeluaran, membuat dan mengikuti anggaran yang sudah Anda buat, memiliki dana darurat, mengotomatisasi tabungan, dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, Anda dapat meningkatkan kondisi keuangan Anda, dan mencapai stabilitas finansial jangka panjang. Ingatlah bahwa pengelolaan keuangan yang baik adalah perjalanan jangka panjang yang memerlukan komitmen dan kesabaran.

Sumber: